Mahasiswa/I KKNT UNRAM Desa Apitaik Melakukan Sosialisasi Pembuatan Makanan Sehat dari Hasil Olahan Daun Kelor dan Ikan Laut.
Desa Apitaik- 16 Juli 2022. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Mataram melakukan sosialisasi Program kerja Pembuatan Makanan Sehat dari Hasil Olahan Daun Kelor dan Ikan Laut yang dilakukan di Aula Kantor Desa Apitaik (Sabtu,16 Juli 2022) Pukul 09.00- selesai.
Stunting merupakan sebuah kondisi kurang gizi malnutrisi yang menyebabkan individu memiliki tinggi dibawah rata-rata tinggi anak pada umurnya. Permasalahan stunting sudah menjadi masalah global pada 162 juta anak dibawah umur 5 tahun. Hal yang menyebabkan kekurangan gizi karena saat 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia tergolong memiliki kasus stunting yang cukup tinggi, karena negara Indonesia menduduki peringkat ke - 5 di dunia
Berdasar Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, beberapa wilayah di NTB berstatus “merah” dan memiliki prevalensi stunting di atas angka 30 persen. Terdapat 5 daerah berstatus merah dan 5 daerah berstatus kuning dan memiliki prevalensi stunting, daerah tersebut diantara 20 hingga 30 persen. Kabupaten Lombok Timur menjadi daerah dengan kondisi “merah” dengan Kabupaten yang memiliki angka stunting terbesar di NTB karena memiliki prevalensi stunting sebesar 37,6 persen dari Kabupaten yang lain. Artinya dari 100 balita yang ada di Lombok Timur, hampir 38 balita tergolong mengalami stunting.
Kegiatan sosialisasi tersebut sangat di sambut baik oleh warga masyarakat desa Apitaik, di buktikan dengan banyaknya warga yang datang dan penasaran dengan pembuatan olahan daun kelor dan ikan laut yang kami gagas sebagai upaya pencegahan stunting di desa Apitaik. Program Sosialisasi Pembuatan Makanan Sehat dari Hasil Olahan Daun Kelor dan Ikan Laut Menjadi program utama dari kkn tematik desa Apitaik dengan tujuan dapat mengurangi angka stunting khususnya pada anak-anak, balita dan meningkatkan nafsu makan anak, karena dengan pembuatan makanan sehat berupa nugget dapat menjadi makanan yang lebih bervariasi bagi anak-anak karena bentuk nugget sendiri yang dapat di kreasikan bentuk nya sehingga terlihat unik.
Ahmad Jalaluddin, S.KM sebagai pemateri pencegahan stunting memaparkan bahwa "Pentingnya memperhatikan gizi ibu hamil sejak dalam kandungan untuk terpenuhinya gizi bayi sehingga terhindar dari stunting". Ujarnya.
Tanaman kelor menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan makanan sehat yang diolah menjadi nugget. Hal ini dikarenakan kelor sangat mudah didapatkan oleh masyarakat desa Apitaik, karena tanaman kelor bisa di jumpai di mana-mana seperti, sawah, ladang, pekarangan rumah, hingga pasar. Begitu juga dengan ikan laut dapat dengan mudah di peroleh karena sebagian besar masyarakat desa memiliki pekerjaan sebagai pedagang ikan laut. Sehingga dapat di pastikan kedua bahan utama tersebut dapat dengan mudah di peroleh dan di dapatkan oleh masyarakat desa untuk membuat makanan sehat dari olahan daun kelor dan ikan laut dalam bentuk nugget.
Diharapkan dengan sosialisasi pembuatan makanan sehat yang di olah menjadi nugget, bisa menjadi menu pilihan masyarakat desa Apitaik sebagai olahan makanan untuk mencegah stunting. Maka dari itu persoalan stunting adalah persoalan kita bersama, dengan adanya Sosialisasi Pembuatan Makanan Sehat dari Hasil Olahan Daun Kelor dan Ikan Laut ini di harapkan menjadi makanan yang dapat membantu penurunan angka stunting khususnya di wilayah desa Apitaik.